KASUS ANEMIA

Posted by Unknown Minggu, 06 Januari 2013 1 komentar
KASUS  ANEMIA
Ny, Ln, usia 24 tahun, saat ini sedang hamil anak ketiga. Usia kehamilan saat ini memasuki trimester pertama (bulan kedua). BB saat hamil 45 Kg, BB sebelum hamil 42 Kg, TB 160 cm. Dua hari yang lalu, Ny. Ln memeriksakan diri ke puskesmas, karena sering mengeluhkan  mudah lemas. Selain itu, akhir-akhir ini, Nn. Yr juga mengeluhkan merasa cepat lelah, sukar mata cepat lelah, bibir sedikit pecah-pecah sehingga sukar untuk makan. Riwayat penyakit dahulu : dua tahun yang lalu, pasien pernah dirujuk ke rumah sakit  dengan diagnosis gastroenteritis.
Ny. Ln adalah seorang pembantu rumah tangga, dengan penghasilan Rp. 200.000/bulan. Aktifitas sehari, bekerja dari pukul 07.00-16.00 WITA. Kemudian setelah bekerja, dilanjutkan dengan aktifitas rumah tangga sehari-hari, yaitu memasak, mencuci, setrika baju. Suami bekerja sebagai buruh bangunan dengan dengan rata-rata penghasilan per bulan Rp. 400.000.
Kebiasaan makan Ny. Ln, makan utama sebanyak 3 kali sehari. Ny. Ln tidak memiliki alergi dan pantangan makanan tertentu. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, pola makan kasus Ny. Ln adalah sebagai berikut : Konsumsi nasi, 2 kali sehari @ ¾ gelas, lauk hewani (telur/ikan 1 kali sehari, @ 1 butir/1 ptg sedang, lauk nabati (tempe/tahu, 1-2 kali sehari, @ 1ptg sedang), sayuran (biasanya mengkonsumsi kankung, bayam, rata-rata @ ½ gelas/hari), buah (pepaya, pisang @ 1-3 kali/minggu).
Konsumsi makanan Ny. Ln: nafsu makan kurang baik, hasil recall konsumsi makan 24 jam  adalah : Energi 1500 kalori, protein 38,9 g, lemak 30 g, dan Kh 211 g.
Hasil Pemeriksaan: Fisik : KU lemah, pucat, bibir pecah-pecah, Klinis : TD 110/70 mmHg, T 37°C, N 90x/mnt, Laboratorium : ,
Jenis Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Hb
8.5 g/dl

Rencanakan diagnosis gizi dan terapi gizi pada kasus tersebut berdasarkan NCP !


Pembagian Mahasiswa :
Kelompok A : Siti Sartika, Husnul K, Nina H, Rahayu W, Yulia A, Marianti,
Kelompok B : Samsidariaty, Seli Suryani, Evi N, Rina Yuliana, Wiwing, Desi Rosiani,

Baca Selengkapnya ....

KASUS KEP 2013 2

Posted by Unknown 0 komentar
KASUS KEP
An. F, laki-laki, usia 17 bulan, BB 7,2 Kg (BB Lahir 2 kg), TB 74 cm (PB lahir 62 cm) tinggal di kec. Bayan, Lombok Utara. Keluhan utama kasus : nafsu makan kurang dan rewel, diare > 3kali/hari. Riwayat penyakit  : sejak lahir An. F memiliki gangguan menelan (gangguan menghisap ASI kurang), mulai usia 8 bulan, badannya kelihatan semakin kurus, dan kecil,  sering batuk pilek, panas yang tidak terlalu tinggi, nafsu makan kurang dan rewel.  Grafik di KMS selalu menunjukkan di bawah garis merah (BGM).
An. F adalah anak tunggal. Orang tua An. F bekerja sebagai wiraswasta (ayah), bekerja di bengkel dengan penghasilan rata-rat per bulan Rp. 750.000, dan ibunya sebagai IRT. 
Riwayat nutrisi : An. F diberikan ASI eksklusif sampai usia 5 bulan, setelahnya ASI ditambah dengan MP-ASI (bubur beras, pisang, biskuit, bubur susu). Usia 8 bulan makan tim saring perhari, dan 12 bulan mulai makan nasi seperti makanan utama keluarga. Pola makan An. F adalah sebagai berikut : Konsumsi nasi, 2 kali sehari @ ¾ gelas, lauk hewani (telur/ikan 1-2 kali sehari, @ 1 butir/1 ptg sedang, ayam 1 kali seminggu, @ 1 ptg sedang, lauk nabati (tempe/tahu, 1-2 kali sehari, @ 1ptg sedang), sayuran (biasanya mengkonsumsi kankung, bayam, rata-rata @ ½ gelas/hari), buah (pisang @ 2-3  buah/minggu).
Konsumsi makanan saat ini : nafsu makan kurang baik, hasil recall konsumsi makan 24 jam pasien adalah : Energi 650 kalori, protein 19 g, lemak 20 g, dan Kh 98 g.
Hasil Pemeriksaan: Fisik : KU baik, sadar, dan tidak dalam keadaan sakit. Klinis : TD 110/70 mmHg, T 37°C.
Rencanakan diagnosis gizi dan terapi gizi pada kasus tersebut berdasarkan NCP !


Pembagian Mahasiswa :
Kelompok A : Siti Sartika, Husnul K, Nina H, Rahayu W, Yulia A, Marianti,
Kelompok B : Samsidariaty, Seli Suryani, Evi N, Rina Yuliana, Wiwing, Desi Rosiani,

Baca Selengkapnya ....

KASUS KEP 2013 1

Posted by Unknown 0 komentar
KASUS KEP
An. Mw, perempuan, usia 12 bulan, BB 5 Kg (BB Lahir 2 kg), PB 62 cm (PB lahir 62 cm), MRS di ruang perawatan anak kelas III RSUD dr. Saiful Anwar Malang, dengan diagnosis gastroenteritis+marasmus kwashiorkor+anemia. Keluhan utama demam, nafsu makan kurang dan rewel, diare > 3kali/hari. Dua hari SMRS, suhu badan mencapai 38°C. Riwayat penyakit  : sejak lahir os memiliki gangguan menelan (gangguan menghisap ASI kurang), usia 6 bulan os pernah kejang-kejang, sering muntah bila diberi makanan yang padat. Usia 8 bulan, badan os kelihatan semakin kurus, dan kecil, os sering batuk pilek, panas yang tidak terlalu tinggi, nafsu makan kurang dan rewel.  Grafik di KMS selalu menunjukkan di bawah garis merah (BGM).
An. Mw  tinggal bersama nenek dan ibunya yang bekerja sebagai pembantu RT, dengan penghasilan Rp. 500.000/bulan. Ayah os sudah meninggal sejak os dalam kandungan.
Kebiasaan makan os sebelum MRS, diberi makan padat (selain ASI) pada usia 4 bulan, berupa pisang, biskuit. Usia 6 bulan diberi makan bubur susu 3x per hari, usia 8 bulan makan tim saring perhati ditambah PASI (8x20cc), os sering muntah setealh diberi makan. 10 bulan diberi makanan cair 3 x100 cc dan PASI 4x30 cc.
Konsumsi makanan pasien ketika di RS : nafsu makan kurang baikhasil recall konsumsi makan 24 jam pasien adalah : Energi 320 kalori, protein 8,9 g, lemak 12 g, dan Kh 45 g, dan saat ini pasien diberikan diet TETP.
Hasil Pemeriksaan: Fisik : KU lemah, ditemukan bercak putih pada mata. Kesadaran CM (composmentis), Klinis : TD 110/70 mmHg, T 38°C, N 129x/mnt, Laboratorium : ,
Jenis Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Hb
Leukosit
LED
Kadar Vitamin A serum
9  g/dl
13.000 mm3
5 mm/jam
300 µg/l

Rencanakan diagnosis gizi dan terapi gizi pada kasus tersebut berdasarkan NCP !

Baca Selengkapnya ....

KASUS GAKI

Posted by Unknown 0 komentar
KASUS GAKI
An. Kl, laki-laki, usia 12 tahun, BB 30 Kg, TB 122 Cm, tinggal di daerah endemik gondok. Pada waktu pemeriksaan sekolah oleh petugas kesehatan setempat, An. Kl ternyata terdapat pembesaran kelenjaar gondok yang sudah nampak, dalam keadaan normal (tanpa tengadah maksimal).
An. Kl adalah seorang siswa SD kelas enam, anak ketiga dari lima bersaudara. Orangtua bekerja sebagai buruh pada suatu pabrik tekstil, dengan rata-rata penghasilan per bulan Rp. 800.000 dan ibu sebagai IRT.
Kebiasaan makan An. Kl sehari-hari, ia makan utama sebanyak 3 kali sehari. An. Kl tidak memiliki alergi dan pantangan makanan tertentu. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, pola makan pasien adalah sebagai berikut : Konsumsi nasi, 3 kali sehari @ 1  gelas, lauk hewani (telur/ikan 1 kali sehari, @ 1 butir/1 ptg sedang, ayam 1-2 kali seminggu, @ 1 ptg sedang, lauk nabati (tempe/tahu, 2-3 kali sehari, @ 1ptg sedang), sayuran (biasanya mengkonsumsi kankung, labu siam, bayam, rata-rata @ ¼ gelas/hari), buah (pisang, pepaya, tergantung musim, @ 3-4  kali per minggu).
Konsumsi makanan saat ini, nafsu makan baik, dan hasil recall konsumsi makan 24 jam : Energi 1800 kalori, protein 40,9 g, lemak 30 g, dan Kh 203 g.
Hasil Pemeriksaan: Fisik : KU normal, ditemukan pembesaran kelenjar gondok. Klinis : TD 120/70 mmHg, T 37°C,

Rencanakan diagnosis gizi dan terapi gizi pada kasus tersebut berdasarkan NCP !


Pembagian Mahasiswa :
Kelompok A : Wirabakti, Dewi Marlina, M. Zulkifli, Ni Putu Devi, Ida Ayu Dwi, Riana,
Kelompok B : Dian Surya, Titin A, Baiq Sukma, Nia Mariana, Ni Nengah Dewi, Heni S,

Baca Selengkapnya ....

KASUS KVA

Posted by Unknown 1 komentar
KASUS KVA (Bitot Spot)
An. Ab, laki-laki, usia 6 tahun, BB 14 Kg, TB 108 Cm, LILA 15 cm, MRS di ruang perawatan kelas III RSUD dr. Saiful Anwar Malang, dengan keluhan utama demam, disertai diare, dengan manifestasi klinik KVA dengan tanda bitot spot (XIB). Ab masuk RS sudah dua hari ini, saat ini mengalami diare sebanyak 4 kali sehari, rewel, nafsu makan berkurang, dan demam. Riwayat penyakit dahulu : pasien sering mengeluhkan sakit pada matanya.
An. Ab adalah seorang siswa SD kelas satu, anak keempat dari lima bersaudara. Orangtua (ayah) bekerja sebagai buruh pada suatu pabrik rokok, dengan rata-rata penghasilan per bulan Rp. 900.000, dan ibu sebagai IRT.
Kebiasaan makan pasien sebelum MRS, ia makan utama sebanyak 2-3 kali sehari, tanpa sarapan pagi. Pasien tidak memiliki alergi dan pantangan makanan tertentu. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, pola makan pasien adalah sebagai berikut : Konsumsi nasi, 2-3 kali sehari @ ¾ gelas, lauk hewani (telur/ikan 1 kali sehari, @ 1 butir/1 ptg sedang, ayam 1-2 kali seminggu, @ 1 ptg sedang, lauk nabati (tempe/tahu, 1-2 kali sehari, @ 1ptg sedang), sayuran (biasanya mengkonsumsi kankung, bayam, rata-rata @ ¼ gelas/hari), buah (mangga, rambutan, tergantung musim, @ 1  kali hari).
Konsumsi makanan pasien ketika di RS : nafsu makan kurang baik, jarang menghabiskan makanan yang diberikan oleh RS, hasil recall konsumsi makan 24 jam pasien adalah : Energi 1297,9 kalori, protein 38,9 g, lemak 28 g, dan Kh 173 g, dan saat ini pasien diberikan diet TETP.
Hasil Pemeriksaan: Fisik : KU lemah, ditemukan bercak putih pada mata. Kesadaran CM (composmentis), Klinis : TD 110/70 mmHg, T 38°C, N 129x/mnt, Laboratorium : ,
Jenis Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Hb
Leukosit
LED
Kadar Vitamin A serum
9  g/dl
13.000 mm3
5 mm/jam
300 µg/l

Rencanakan diagnosis gizi dan terapi gizi pada kasus tersebut berdasarkan NCP !


Pembagian Mahasiswa :
Kelompok A : Bertilia Galuh, Baiq Lia A, Johriatul, Deky Ahya, Jabiati, Gairia A, Laili Miranti
Kelompok B : Baiq Rini, Cahya T, Anita Sari, Clara Salvatira, Meha Rusihana, Arindra, Baiq Eka,

Baca Selengkapnya ....
Template by Berita Update - Trik SEO Terbaru. Original design by Bamz | Copyright of NUTRITION LOVERS.