KASUS ATLIT (HASIL MAHASISWA KLPK III)
Kamis, 28 November 2013
0
komentar
Kasus
Terapi Diet Pada Atlet
Nn. Ld seorang mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat usia
20 tahun mempunyai BB
57 kg dan tinggi badan 155 cm. Dia merupakan seeorang atlet pencak
silat di Universitas Jember. Dia
berlatih sebanyak 3 kali dalam seminggu, setiap kali latihan membutuhkan waktu
2 jam. Aktifitas sehari-hari berupa aktifitas sedang, misalnya kuliah dan
berlatih (malam hari). Tekanan darah 110/80 mmHg.
Biasanya sebelum dan sesudah latihan Nn Ld melakukan pengukuran
berat badan. Berat badan sebelum latihan adalah 57 kg dan setelah
latihan menjadi 56 kg. Selama latihan menghabisakan 500 ml air.
Nn Ld tidak
mempunyai riwayat penyakit tertentu dan dia tidak menderita alergi terhadap
suatu jenis makanan.
a.
Sumber
karbohidrat yang dikonsumsi adalah nasi dan jarang mengonsumsi mie
b.
Sumber protein hewani yang sering dikonsumsi
adalah telur dan ayam, namun untuk lauk hewani yang paling disukai adalah telur dadar
c.
Sumber
protein nabati yang sering dikonsumsi adalah tempe
d.
Sayuran
dan buah, sayuran yang disukai Nn. Ld adalah wortel dan untuk buah yang disukai adalah apel.
1.
Bagaimana status gizi Nn Ld?
2.
Barapa kebutuhan energi dan zat gizi yang
dibutuhkan sebelum
pertandingan agar
berprestasi optimal?
3.
Buatlah perencanaan menu makan sesuai kebutuhan (PAGT) bagi Nn. Ld!
Penyelesaian
Kasus
A.
Gambaran Umum Pasien
Nama : Nn. Ld
Atlet : Pencak Silat
Usia : 20 tahun
BB : 57 kg
BB sebelum
latihan : 57 kg
BB setelah
latihan : 56 kg.
TB : 155 cm /
1,55
m
Tekanan darah : 110/80 mmHg
B. Proses
Asuhan Gizi Terstandar
1.
Pengkajian
Gizi
a.
Riwayat
Gizi Makanan
Riwayat Gizi Sekarang :
Sumber protein yang sering dikonsumsi adalah telur,
ayam dan tempe, namun untuk makanan yang paling senang dikonsumsi adalah telur
dadar. Tidak memiliki alergi terhadap suatu jenis makanan.
b.
Antoprometri
BB
: 57 kg, TB : 155 cm, BBI = (TB – 100) – 10% = 49,5 kg
Perhitungan
IMT : BB/(TB)² = 57/(1,55)² = 23,72 kg/m²
Penilaian
Berdasarkan
IMT, pasien memiliki status
gizi at risk/beresiko.
c.
Fisik
klinis
Fisik
: Nn Ld tidak
memiliki gejala penyakit apapun.
Hasil pemeriksaan :
Jenis
pemeriksaan : Tekanan darah
Hasil : 110/80 mmHg
Keterangan : Normal
Penilaian :
Tekanan
darah normal, secara
fisik tidak terdapat tanda-tanda malnutrisi.
2.
Intervensi
Gizi
Pembinaan
prestasi olahraga memerlukan proses panjang
dan berkesinambungan. Prestasi terbaik seorang atlet selain ditentukan oleh
faktor yang ada dalam diri atlet tersebut, yakni kemampuan fisik, segi mental,
keterampilan taktik, bakat dan lain-lain juga ketepatan program latihan,
pemeliharaan kesehatan, pengaturan gizi dan penyediaan makanan atlet.
Tujuan
Pengaturan gizi selama periode pembinaan prestasi adalah:
a.
Penyediaan makanan yang memenuhi
kebutuhan energi dan zat-zat gizi makro maupun mikro sesuai dengan ukuran
tubuh, aktivitas, program latihan dari tiap jenis olahraga.
b.
Menanggulangi kasus-kasus khusus yang
ditemukan selama masa pembinaan dan berkaitan dengan gizi.
c.
Memberi konsultasi dan pendidikan gizi
baik secara formal ataupun informal terhadap atlet atau official maupun
pengelola makanan atlet.
d.
Monitoring dan evaluasi terhadap status atlet,
maupun pelaksanaan penyelenggaraan makanan atlet.
Selama
periode pembinaan dikenal periode penyelenggaraan latihan sebagai berikut:
a.
Periode persiapan
pertandingan
b.
Periode pertandingan
c.
Periode
pemulihan/transisi
Dari
ketiga periode penyelenggaraan latihan, dari segi pengaturan makan pada masa
latihan dan pengaturan makan pertandingan yang mencakup pengaturan makan
sebelum, saat dan setelah bertanding. Dalam hal ini kami merencanakan
pengaturan makan sebelum pertandingan pada periode persiapan pertandingan.
A.
Pengaturan
Makan Sebelum Pertandingan (Persiapan Pertandingan)
1.
Tujuan
Memberi makanan yang memenuhi
kebutuhan energi dari zat gizi agar dapat membentuk cadangan glikogen otot.
2.
Prinsip Pengaturan
Makanan
a.
Makanan lebih banyak
hidrat arang komplek untuk meningkatkan cadangan glikogen. Untuk meningkatkan
cadangan glikogen perlu diperhatikan:
1)
Faktor yang
mempengaruhi terbentuknya cadangan glikogen adalah: jumlah hidrat arang yang
dikonsumsi, banyaknya pengosongan glikogen, waktu mengkonsumsi hidrat arang,
jenis hidrat arang, adanya zat gizi lain, ada tidak kerusakan otot dari latihan
yang dilakukan selama pemulihan
2)
Faktor yang
mempengaruhi terbentuknya cadangan glikogen hati adalah pencernaan dan jenis
hidrat arang
b.
Makanan rendah lemak
karena proses pencernaan lemak memakan waktu lama. Protein cukup tidak perlu
berlebihan karena akan meningkatkan pengeluaran cairan
c.
Mengurangi jenis
makanan yang tinggi serat karena akan menyebabkan lambung penuh
d.
Minuman cukup terutama
bila pertandingan diadakan dalam cuaca panas.
e.
Mengatur waktu makan
dan jenis makanan yang dikonsumsi sesuai jadwal pertandingan
f.
Usahakan agar makanan
yang dikonsumsi sebelum bertanding sudah dikenal dan atlet sudah terbiasa
dengan makanan tersebut
3.
Perhitungan Kebutuhan
Energi dan Zat-Zat Gizi
a.
Kebutuhan Energi
Diketahui : IMT = 23,72 kg/m² Ã
at risk atau dengan resiko.
BB = 57
Ditanya : Total energi?
Jawab :
-
BMRÃ
dari tabel BMR dengan BB 55 kg, usia 20 tahun diketahui nilai BMR yaitu 1296 kkal
-
SDA = (10% BMR)
= 10% x 1296
= 129,6 kkal
-
(BMR + SDA) = (1296 kkal + 129,6 kkal)
= 1425,6 kkal
-
AFÃ
Sedang = 1,7
Energi =
AF x (BMR + SDA)
= 1,7 x 1425,6 kkal
= 2423,52 kkal
-
Latihan Yudo
Latihan setiap minggu = 3 x 120 x 10
= 3600 kkal per minggu
Kebutuhan energi untuk latihan adalah 3600
kkal per minggu
Kebutuhan energi untuk latihan perhari
adalah :
= 3600 kkal : 7
= 514,285 kkal
-
Jadi, total kebutuhan
energi perhari adalah
= 22423,52 kkal + 514,28 kkal
= 2937,81 kkal
Nn. Ld membutuhkan energi setiap hari yang berasal
dari makanan yang dia konsumsi adalah 2937,81 kkal
b.
Karbohidrat
Karbohidrat = 60% total energi
=
60% x 2937,81kkal
=
1762,686 kkal : 4
=
440,69 gram
c.
Protein
Protein = 20% x total energi
=
20% x 2937,81 kkal
=
587,562 kkal : 4
=
146,89 gram
d.
Lemak
Lemak = 20% total energi
= 20% x 2937,81 kkal
=
587,562 kkal : 9
=
65,28 gram
e.
Vitamin dan Mineral
Vitamin
dan mineral memainkan peranan penting dalam mengatur dan membantu reaksi kimia
zat gizi penghasil energi, sebagai koenzim dan ko faktor. Pada keadaan
defisiensi satu atau lebih dapat mengganggu kapasitas latihan. Kebutuhan vitamin
terutama vitamin yang larut air (vit. B dan C) meningkat sesuai dengan
meningkatnya kebutuhan energi. Tambahan beberapa vitamin dan mineral yang penting diperhatikan dalam
kaitannya dengan olahraga seperti vitamin A, B, C, D, E dan K, mineral seperti
Ca, Fe, Na, K, P, Mg, Cu, Zn, Mn, J, Cr, Se dan F (Clark, 1996). Tapi dalam
kasus ini kebutuhan mineral yang perlu diperhatikan adalah Fe, karena Nn. Ld
berjenis kelamin perempuan dimana setiap bulan mengalami siklus haid
(menstruasi)
f.
Air dan Serat
-
BB sebelum berlatih (A) = 57 kg
BB sesudah berlatih (B)
= 56 kg
Perbedaan (A – B =
C) = 1 kg = 1 L
Vol. air yg diminum
slm OR (D) = 1 L
Total keringat yg
hilang (C+D = E) = 2 L
Total vol.yg
seharusnya diminum = 3 L
-
Serat makanan penting
untuk memelihara fungsi normal dari saluran cerna. Serat makanan yang tinggi
bisa di dapat dari sayuran, buahan, grain dan kacang-kacangan (William, 1991).
3.
Monitoring dan Evaluasi
Tahapan
pemberian zat gizi disesuaikan dengan pemberian zat gizi pada masa waktu
dipusat latihan, dekat masa pertandingan, hari-haripertandingan dan makanan
sesudah pertandingan. Untuk meningkatkan prestasi olahragawan latihan harus
terprogram dengan baik, dengan memperhatikan penggunaan dan tahapan pemberiana
zat gizi karena energi dan gizi yang tidak cukup maka nutrient energi yang
diperlukan dari glikogen otot atau glukosa darah dapat menyebabkan kelelahan
dan akibatnya dapat mempenaruhi prestasi seorang atlet. Hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
a.
Konsumsi
makanan padat terakhir adalah 2-4 jam sebelum pertandingan untuk memberikan
waktu bagi pengosongan lambung. Makanan terbaik adalah makanan ringan (150-550
kkal) tinggi karbohidrat.
b.
Hindari
makanan tinggi lemak karena akan memperlambat pengosongan lambung
c.
Hindari
gula-gula sederhana dalam periode 30-45 menit sebelum olahraga yang berat,
karena akan menstimulasi pelepasan insulin yang dapat mengakibatkan rebound hipoglikemia. Namun, konsumsi
karbohidrat secara cepat sebelum berolahraga dapat memperbaiki prestasi (olahraga
yang langsung di mulai dan pelepasan glukagon dan katekolamin yang bersamaan
akan mencegah hipoglikemia).
4.
Menu
Makanan
1.
Makanan Utama
pada malam hari
Dalam hal ini menu
utama yang diberikan pada siang hari sebesar 25% dari total energi, mengingat
dalam sehari Nn Ld diberikan 1 kali makanan selingan.
a.
Nasi Putih dan
Ayam Goreng
Bahan
:
1.
Nasi Putih 180 gram
2.
Daging Ayam
Goreng 55 gram
b.
Bihun Goreng
Arak-Arik Telur
Bahan
:
3.
Bihun 30
gram
4.
Wortel 30
gram
5.
Telur Ayam orak arik 55
gram
6.
Kecap 30
gram
c.
Jus Jeruk Peras
Bahan:
1.
Sari Jeruk Peras 50
gram
2.
Gula pasir 50
gram
d.
Apel 50
gram
2.
Menu Selingan
atau snack
Dalam hal ini menu selingan diberikan 1 kali dalam
sehari dengan persentase sebesar 10% dari total energi yang dibutuhkan oleh Nn
Ld
Roti Sandwich
Bahan
:
1.
Roti Tawar 80 gram
2.
Telur Ceplok 30 gram
3.
Selada air
mentah 3 gram
4.
Keju 10 gram
5.
Tomat 3 gram
6.
Saus tomat 5 gram
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Departemen Kesehatan RI. (2000).
Pedoman Pelatihan Gizi Olahraga Untuk
Prestasi. Departemen Kesehatan RI: Jakarta. [serial online]. www.gizi.depkes.go.id.[ 21 September
2013]
Clark N. 1996. Petunjuk Gizi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Courtney moore,
Mary.1997. Terapi Diet dan Nutrisi edisi
II. Jakarta : Hipokrates
William MH. 1991. Nutrition for Fitness and Sport. Brown
Publisher: Iowa
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: KASUS ATLIT (HASIL MAHASISWA KLPK III)
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://ninnarohmawati.blogspot.com/2013/11/kasus-atlit-hasil-mahasiswa-klpk-iii.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar