KASUS TENAGA KERJA (HASIL MAHASISWA KLPK II)
Kamis, 28 November 2013
0
komentar
KASUS
Tn.
A berusia 39 tahun bekerja sebagai karyawan diperusahaan tekstil PT. XA. Beliau
memulai pekerjaannya dari jam 07.00-15.00. Menurut data hasil wawancara Tn. A
memiliki BB 58 kg dengan TB 168 cm. Memiliki pola makan 3 kali sehari. Sebelum
berangkat bekerja Tn. A selalu sarapan dengan menu nasi, lauk pauk. Pada jam
istirahat (jam 12.00) Tn. A selalu membeli makan siang di luar perusahaan, dengan
menu yang sering dikonsumsi yaitu nasi, ayam, telur, dan kopi. Beliau memiliki
riwayat penyakit hipertensi sejak berusia 35 tahun dengan tekanan darah 135/95
dan juga sering mengeluh gangguan pada pengelihatannya sehingga perlu dibantu
dengan pemakaian kaca mata saat bekerja. Beliau tidak memiliki alergi terhadap
makanan. Makanan yang sering dikonsumsi adalah ayam, telur dan daging sapi.
Beliau jarang mengkonsumsi sayur-sayuran. Tn. A jarang melakukan aktivitas
olahraga karena sepulang dari kerja digunakan untuk istirahat.
Pertanyaan
:
a)
Bagaimana status gizi Tn. A? Jelaskan jawaban saudara kenapa status
gizi nya seperti itu?
b)
Jenis aktivitas (berat/sedang/ringan) yang dilakukan Tn. A? Mengapa?
c)
Buatlah perencanaan menu dan contoh menu seimbang Tn. A!
PENYELESAIAN KASUS
A. Gambaran Umum Pasien
Nama :
Tn. A
Usia :
39 Tahun
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan tekstil PT. XA
B. Proses Asuhan Gizi Terstandart
1. Pengkajian Gizi
Riwayat Gizi/Makanan
Riwayat Gizi :
Memiliki pola makan 3 kali sehari. Sebelum
berangkat bekerja Tn.A selalu sarapan dengan menu nasi dan lauk. Beliau tidak memiliki alergi terhadap
makanan. Makanan yang sering dikonsumsi adalah ayam, telur, dan daging sapi.
Beliau juga suka mengkonsumsi sayur-sayuran.
Penilaian
Tn.A
termasuk orang yang memiliki kebiasaan sarapan
pagi dengan menu yang tidak
seimbang, karena hanya nasi dan lauk tanpa diimbangi dengan sayuran.
Tidak memiliki alergi dan jenis makanan yang dikonsumsi pun beragam. Dengan
kondisi demikian, Tn.A seharusnya memiliki tingkat konsumsi yang baik jika
dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tergantung dengan jenis dan
julah makanan yang dikonsumsinya setiap hari.
Antropometri
Berat badan sebesar 58 kg dan tinggi badan
sepanjang 168 cm.
BBI = (TB – 100) – 10% = 61,2
IMT = BB/(TB)2 = 58/(1,68)2
= 20,56 kg/m2
Penilaian
Berdasarkan IMT, pasien memiliki status gizi BB
normal yaitu 20,56 kg/m2. Hal ini didasarkan pada acuan batasan IMT
normal seseorang menurut WHO WPR/IASO/IOTF dalam the Asia Pasific Perspective: Redefining Obesity and its Treatment
dengan kategori:
< 18,5 kg/m2 : BB kurang
18,5 – 22,9 kg/m2 : Normal
≥ 23 kg/m2 : BB lebih
23-24,9 kg/m2 : Beresiko
25-29,9 kg/m2 : Obesitas I
≥ 30 kg/m2 : Obesitas II
Fisik Klinis
Fisik : Jarang melakukan aktivitas olah raga
karena sepulang dari kerja digunakan untuk istirahat.
Penilaian
Memiliki resiko menderita penyakit
degeneratif lebih tinggi karena jarang melakukan aktifitas olah raga dan
menggunakan waktu luang untuk istirahat saja.
Riwayat Personal
Sosial Ekonomi :
Tn.A adalah karyawan di perusahaan tekstil PT.XA. Tn.A memulai pekerjaannya dari jam 07.00-15.00.
Penyakit :
Tn.A memiliki riwayat penyakit hipertensi
sejak berusia 35 tahun dan juga sering mengeluh ada gangguan pada penglihatannya sehingga perlu
dibantu dengan pemakaian kacamata saat bekerja.
Penilaian
Tn.A memiliki riwayat penyakit hipertensi dan
gangguan pada penglihatan.
3.
Intervensi Gizi
Tujuan:
a.
Mempertahankan status gizi
b.
Mempertahankan asupan makanan sesuai kebutuhan
c.
Memberikan makanan yang mengandung vitamin A untuk membantu
memperbaiki fungsi mata.
d.
Memberikan edukasi pemahaman pentingnya konsumsi makanan yang
mengandung gizi seimbang.
e.
Memberikan makanan yang rendah natrium mengingat pasien
memiliki riwayat hipertensi.
Prinsip Diet :
Diet rendah Natrium tinggi vitamin A
Syarat :
1. Energi
dihitung berdasarkan rumusan Harris Benedict, dengan memperhitungkan basal,
aktifitas dan faktor stress
Contoh Sumber Bahan Makanan : nasi, singkong, roti, dll.
2. Protein,
diberikan sebesar 20% dari kebutuhan energi total sebagai pengganti sel-sel yang rusak atau untuk regenerasi
sel.
Contoh Sumber Bahan Makanan: daging ayam, daging sapi, ikan, telur, dll.
3. Lemak cukup
diberikan 20% dari kebutuhan energi total sebagai penghasil energi dan cadangan
energi tubuh terbesar.
Contoh Sumber Bahan Makanan :
minyak, mentega.
4. Karbohidrat
diberikan sebesar 60 % sebagai
penghasil energi.
Contoh Sumber Bahan Makanan : nasi, singkong, roti, dll.
5. Vitamin A
diberikan untuk meningkatkan fungsi penglihatan.
Contoh Sumber Bahan Makanan :
wortel, labu kuning, papaya
6. Vitamin C
diberikan sebesar untuk
meningkatkan imunitas tubuh.
Contoh Sumber Bahan Makanan : jeruk,
nanas, pepaya, gandaria, tomat, dll.
7.
Makanan diberikan dengan frekuensi
makan : 3 x makan utama dan 2x selingan.
Perhitungan Kebutuhan Menurut Harris Benedict :
BEE = 66,5 + (13,5 x BB) + (5
x TB) – (6,78 x U)
= 66,5 + (13,5 x 58 Kg) + (5 x 168) – (6,78 x 39)
= 66,5 + 783 + 840 –
264,42
= 1425,08 kkal
TEE = 1442,48 kkal x AF x FS
= 1442,48 kkal x 1,3 x 1
= 1875,224 kkal
Jadi kebutuhan energi menurut metode Harris
Benedict adalah 1875,224 kkal
Keterangan : BEE (Basal Energy Expenditure)
TEE (Total Energy Expenditure)
AF (Activity Factor): 1,3 Ringan
IF (Injury Factor): 1 Hipertensi
Protein =
...% zat gizi × Energi
=
20% × 1875,224
=
375,045 kkal : 4
=
93,76 gram
Lemak =
...% zat gizi × Energi
Lemak = 20% × 1875,224
=
375,045 kkal : 9
=
41,67 gram
Karbohidrat =
...% zat gizi × Energi
=
60% × 1875,224
=
1125,134 kkal : 4
= 281,28 gram
Kebutuhan Vitamin dan Mineral : (AKG, 2004)
Vitamin A :
600 RE Vitamin D : 5 ug
Vitamin E : 15 mg Vitamin K : 65 ug
Tiamin : 1,2 mg Riboflavin : 1,3 mg
Niasin : 16 mg Asam Folat : 400 ug
Piridoksin : 1,3 mg Vitamin B12 : 2,4 ug
Vitamin C : 90 mg Kalsium : 800 mg
Fosfor : 600 mg Magnesium : 300 mg
Besi : 13 mg Yodium : 150 ug
Seng : 13,4 mg Selenium : 30 ug
Mangan : 2,3
mg Fluor : 3 mg
3. RENCANA
MONITORING DAN EVALUASI
Parameter
|
Target
|
Pelaksanaan
|
Asupan
Makan
|
Asupan
makan mencapai 100% dari kebutuhan
|
Setiap
hari
|
Antropometri
|
BB naik
dan status gizi normal
|
Akhir
Perawatan
|
Fisik Klinis
|
TD dan fungsi
penglihatan
|
Setiap
hari
|
Sikap dan
Perilaku
|
Mengubah
perilaku terhadap diet dan olahraga
|
Setiap
hari
|
Makan siang:
• Energi = 30% x 1875,224 kkal/hari
= 562,57 kkal
•
Protein =
30% x 93,76 g /hari
= 28,128 g
•
Lemak =
30% x 41,67 g/hari
= 12,501 g
•
Karbohidrat =
30% x 281,28 g/hari
= 84,384 g
4. MENU
No.
|
Waktu
|
Menu
|
1.
|
Makanan pagi (06.30)
|
Nasi
|
|
|
Ikan Tongkol
|
|
|
Tempe
|
|
|
Kangkung
|
2.
|
Selingan pagi (10.00)
|
Puding melon
|
3.
|
Makan Siang (12.00)
|
Nasi
|
|
|
Hati ayam
|
|
|
Sayur sop
|
|
|
Perkedel jagung
|
|
|
Pepes tahu
|
|
|
Pisang
|
4.
|
Selingan (16.00)
|
Jus wortel
|
5.
|
Makan malam (18.00)
|
Nasi
|
|
|
Telur
|
|
|
Capcay
|
|
|
Perkedel kentang
|
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: KASUS TENAGA KERJA (HASIL MAHASISWA KLPK II)
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://ninnarohmawati.blogspot.com/2013/11/kasus-tenaga-kerja-hasil-mahasiswa-klpk.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar